Langsung saja yah biyar menghemat waktu berikut ini akan saya berikan kumpulan puisi Chairil Anwar yang dapat sobat lihat langsung dibawah ini
Puisi Chairil Anwar
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-
timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala
nampak
Kulari dari gedong lebar
halaman
Aku tersesat tak dapat
jalan
Kemah kudirikan ketika
senjakala
Di pagi terbang entah ke
mana
Rumahku dari unggun-
timbun sajak
Di sini aku berbini dan
beranak
Rasanya lama lagi, tapi
datangnya datang
Aku tidak lagi meraih
petang
Biar berleleran kata manis
madu
Jika menagih yang satu
---------------------------------------------------------------------
PUISI KEHIDUPAN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak
tangga yang baru
Karena aku akan membuka
lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang
baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi…
coba aku tengok
kebelakang
Ternyata aku masih banyak
berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-
pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh
dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm…
masih lebih besar
duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu
tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan
rasa ini pada tanggal dan bulan
yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi
kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda
kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam
adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba
bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari
ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat
hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna
sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat
wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat
senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah
---------------------------------------------------------------------
AKU
Kalau sampai waktuku'
Ku mau tak seorang kan
merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus
kulitku
Aku tetap meradang
menerjang
Luka dan bisa kubawa
berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak
perduli
Aku mau hidup seribu tahun
lagi
---------------------------------------------------------------------
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari
cinta
di antara gudang, rumah tua, pada
cerita
tiang serta temali. Kapal,perahu
tiada berlaut
menghembus diri dalam
mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada
juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari
lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang
ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih
pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian
selamat jalan
dari pantai keempat, sedu
penghabisan bisa terdekap.
---------------------------------------------------------------------
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis,sekarang iseng
sendiri
Perahu melancar,bulan
memancar,
di leher kukalungkan ole-ole
buat si pacar.
angin membantu,laut terang,
tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang,di angin
mendayu,
di perasaan penghabisan segala
melaju
Ajal bertakhta,sambil berkata:
"Tujukan perahu ke
pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun
ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan
merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk
dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati,dia mati iseng
sendiri.